Suasana jadi gempar dan sangat horor meliputi desa Mushumbi Pools, Zimbabwe, ketika seekor buaya besar pemangsa seorang bocah laki-laki berumur 8 tahun ditembak mati, Jumat (17/3/2017).
Buaya yang sudah terkapar mati oleh terjangan peluru polisi itu kemudian posisinya dibalik agar bagian perutnya menghadap ke atas.
Warga yang berkerumun dalam suasana tegang dan penuh horor saling berbisik satu sama lain dengan pandangan ketakutan. Menurut repoter media lokal, Simbarashe Sithole, ketika perlahan-lahan perut buaya dibedah dan tampak potongan-potongan tubuh bocah yang dimangsa buaya, suasana makin tegang dan heboh.
Potongan-potongan tubuh bocah malang itu kemudian ditaruh secara hormat di atas lembaran kain berwarna abu-abu untuk kemudian dimakamkan.
Sejumlah warga desa Mushumbi, terutama ibu-ibu memilih menyingkir, menangis, sambil menutupi mukanya.
Demi rasa kemanusiaan dan turut prihatin kepada keluarga korban, nama bocah yang malang itu tidak diungkap oleh media massa. Pada bulan Maret ini semua kawasan Zimbabwe kerap diguyur hujan lebat dan permukaan air serta danau meluap ke daratan yang kerap dilintasi manusia.
Buaya-buaya pun terpancing naik ke daratan akibat luapan air itu. Manusia jadi korban dimangsa buaya sebenarnya merupakan kejadian yang tidak asing.
Sebelum bocah 8 tahun itu dimangsa buaya, seorang pemancing di kawasan provinsi Mashonaland East, juga tewas dimangsa buaya. Menurut para pengamat lingkungan di Zimbabwe, buaya sampai naik ke daratan yang merupakan habitat manusia sebenarnya tidak salah. Sebab, luapan air sungai dan danau secara tak sengaja telah membuat para buaya berenang ke sana. Apalagi buaya tidak bisa membedakan manusia atau binatang untuk dijadikan mangsanya. (Intisari-Online)
Buaya yang sudah terkapar mati oleh terjangan peluru polisi itu kemudian posisinya dibalik agar bagian perutnya menghadap ke atas.
Warga yang berkerumun dalam suasana tegang dan penuh horor saling berbisik satu sama lain dengan pandangan ketakutan. Menurut repoter media lokal, Simbarashe Sithole, ketika perlahan-lahan perut buaya dibedah dan tampak potongan-potongan tubuh bocah yang dimangsa buaya, suasana makin tegang dan heboh.
Potongan-potongan tubuh bocah malang itu kemudian ditaruh secara hormat di atas lembaran kain berwarna abu-abu untuk kemudian dimakamkan.
Sejumlah warga desa Mushumbi, terutama ibu-ibu memilih menyingkir, menangis, sambil menutupi mukanya.
Demi rasa kemanusiaan dan turut prihatin kepada keluarga korban, nama bocah yang malang itu tidak diungkap oleh media massa. Pada bulan Maret ini semua kawasan Zimbabwe kerap diguyur hujan lebat dan permukaan air serta danau meluap ke daratan yang kerap dilintasi manusia.
Buaya-buaya pun terpancing naik ke daratan akibat luapan air itu. Manusia jadi korban dimangsa buaya sebenarnya merupakan kejadian yang tidak asing.
Sebelum bocah 8 tahun itu dimangsa buaya, seorang pemancing di kawasan provinsi Mashonaland East, juga tewas dimangsa buaya. Menurut para pengamat lingkungan di Zimbabwe, buaya sampai naik ke daratan yang merupakan habitat manusia sebenarnya tidak salah. Sebab, luapan air sungai dan danau secara tak sengaja telah membuat para buaya berenang ke sana. Apalagi buaya tidak bisa membedakan manusia atau binatang untuk dijadikan mangsanya. (Intisari-Online)
loading...